Mesin Pencari Mabyaz

Duta Dakwah Mabyaz

Duta Dakwah Mabyaz
Duta Dakwah Mabyaz

Rabu, 12 September 2012

Nikmati Kajian Sunnah di Televisi ?? Bisakah??


Alhamdulillah, sedikit sharing pengalaman mengenai pemasangan TV Parabola kemaren..

Fungsi televisi di masyarakat, terutama masyarakat muslim masih menjadi polemik, penting tidaknya, halal-haramnya, dll, mengingat sajian dari siarannya tak pernah lolos dari kemaksiatan terlebih kandungan pemberitaannya tak sedikit yang hanya berisikan ghibah, dusta, bahkan penyesatan aqidah, yang semakin hari hanya semakin membuat hati keras dan keruh, walaupun disisi lain -dengan porsi yang sangat sedikit- terdapat berita-berita ataupun informasi-informasi penting yang memang perlu sebagiannya kita ketahui. Namun demikian dampak Televisi sudah bukan wacana lagi, akan keburukannya, sehingga tak heran bila sebagain ulama, ustadz bahkan ahli psikologi menganjurkan untuk menghilangkan piranti ini di dalam rumah kita, atau yang paling ringan membuat jadwal yang super ketat dalam aksesnya. Dan kami yakin, pembaca-pun dapat merasakannya.

Ingin TV anda lebih berkah? Dengan sajian yang tak hanya kemaksiatan semata?
Ingin waktu anda yang sia-sia dengan berlama-lama nonton TV, menjadi barokah dengan menyimak kajian-kajian Islam dan Tilawah Al-Qur’an??

Seiring dengan fenomena diatas, telah hadir ditengah-tengah kita –Alhamdulillah, berkat kemudahan dari Allah- sajian siaran TV dakwah Islam, yang menyajikan siaran kajian Islam dan tilawah Al-Qur’an. Namun untuk dapat menikmati siaran tersebut, kita harus menambah perangkat tambahan lainnya selain piranti Televisi yang ada, karena siaran ini hanya dapat dinikmati melalui Parabola sebagai media penerima sinyalnya.

Pengalaman penulis, dalam intalasi Parabola di wilayah Palembang tidaklah susah alias ribet, walaupun memang di kota Pempek ini perangkat ini tidaklah begitu nge-trend, atau setidaknya tentu kalah dengan Parabola berbayar yang sudah ada (Indovision, Telekomvision, dll). Namun demikina, hasil pemantauan penulis, di beberapa toko Elektronik masih ada yang menjual perangkat tersebut, besar kemungkinan mereka menyediakan untuk para pembeli diluar kota, yakni di daerah-daerah yang tidak dapat mengakses sinyal UHF, sehingga harus menggunakan Parabola ini.

Berikut daftar Televisi dakwah yang dapat diterima (berikut informasi frekuensinya):
1. TV Rodja,
Dengan properties frekuensi Satelit Palapa D, Polaritas Horizontal, Frekuensi 3632 MHz, Symbol Rate 9921 KHz, Video PID 106, Audio PID 107, PCR PID 106.
Website : http://rodja.tv/
2. Insan TV
Dengan properties frekuensi Satelit Palapa D, Polaritas Horizontal, Frekuensi 3908 MHz, Symbol Rate 1000 KHz, Video PID 512, Audio PID 4112, PCR PID 512.

Tambahan
3. Qur’an Tazkiah (hanya siaran tilawah Al-Qur’an),
Dengan properties frekuensi Satelit Palapa D, Polaritas Horizontal, Frekuensi 4047 MHz, Symbol Rate 1410 KHz.
4. Radio Rodja (hanya audio),
Dengan properties frekuensi Satelit Palapa D, Polaritas Horizontal, Frekuensi 4047 MHz, Symbol Rate 1410 KHz, Audio PID 110, PCR PID 109

Dalam proses pengadaannya, penulis langsung menghubungi teknisi, sehingga pekerjaannya berupa borongan, mulai dari pengadaan piranti berikut aksesorisnya, termasuk instalasi perangkat hingga proses scanning siarannya. Total biaya yang dikeluarkan Rp.1.700.000. Lama pekerjaan, kurang lebih 3~4 jam, yang kebetulan kemaren instalasi dilakukan hari Ahad, sehingga penulis bisa memonitor langsung proses instalasinya.

Informasi dalam pemesanannya/pengadaannya, katakan kepada teknisi kita hanya membutuhkan akses untuk Satelite Palapa (tambahan informasi, untuk dapat menangkap seluruh siaran TV Lokal, tambahkan juga akses untuk Satelit Telecom). Kemudian Receiver pilih yang biasa, dengan brand Matrix –ini yang penulis pilih-. Kamudian untuk parabola pilih yang biasa (yakni yang mesh/jarring) dengan diameter 6 feet, karena kalo pilih yang solid (bukan jarring) harga lebih mahal, walaupun keuntungannya diameter tidak terlalu lebar (sekitar 4 feet). Kemudian tentukan letak instalasi Parabola-nya, apakah di dack rumah, atap atau dibawah (penulis sendiri memilih lokasi di dack belakang). Masalah letak parabola ini, teknisi akan mensurvey sebelumnya, apakah space-nya memungkinkan atau tidak, material support apa saja yang dibutuhkan dan juga panjang kabel yang dibutuhkan hingga ke piranti televisi.

Kendala yang dialami. Pasca instalasi dan proses scanning, ternyata belum bisa menangkap siaran TV dakwah dimaksud, oleh teknisi disarankan untuk up-grade ke Receiver HD (tentu tambah biaya lagi). Namun penulis menunda dulu, dengan maksud ingin men-set sendiri secara manual receiver yang ada. Dan setelah coba-coba, akhirnya Alhamdulillah, kedua siaran TV dakwah diatas (Rodja TV dan Insan TV), plus tambahan siaran TV tilawah Al-Quran (Qur’an Tazkiah) dapat diterima dengan baik. Untuk Radio Rodja memang belum dicoba, karena selama ini penulis sudah biasa mengakses Radio Rodja melalui Handphone Flexi dalam  fiture-nya Flexiradio (simak suplemen artikel “Melalui Fleksi, Radio-radio Sunnah Hadir di Ponsel Anda”).

Beberapa kajian favorit penulis yang senantiasa penulis simak diantaranya:
Melalui Rodja TV, setiap Senin pukul 05.30, ba’da Sholat Shubuh, oleh Ust. Badrussalam (Alhamdulillah kitabnya sudah diterjemahkan, penerbit Pustaka Assunnah)
2. Shahih Jami’ Bayanil IlmiWafadhlihi
Melalui Rodja TV, setiap Selasa pukul 16.30, sepulang kantor, oleh Ust. Badrussalam
3. Ensiklopedi Larangan
Melalui Rodja TV, setiap Selasa pukul 18.00, ba’da Sholat Maghrib, oleh Ust. Mahfudz Umri. Tapi terakhir kajian sudah berganti tema dengan pembahasan seputar Dosa-dosa Besar, wallahu’alam
4. Syarah Riyadush Shalihin – Fikih Wanita
Melalui Rodja TV, setiap Kamis pukul 16.30, sepulang kantor, oleh Ust. Badrussalam untuk Syarah Riyadush Shalihin dan Ust Muhammad Nuzul untuk Fikih Wanita, kajainnya berselang-seling dalam setiap pekannya. (Alhamdulillah kitab referensi untuk Syarah Riyadush Shalihin sudah diterjemahkan dengan pensyarah Syaikh Salim ‘Ied Al-Hilali, penerbit Pustaka Imam Asy-Syafi’i)
5. Syarah Umdatul Ahkam
Melalui Rodja TV, setiap Selasa pukul 16.30, sepulang kantor, oleh Ust. Abu Qatadah
(Alhamdulillah untuk kitab Umdatul Ahkam sudah banyak diterjemahkan dengan syarah dari beberapa Ulama, dari berbagai penerbit)
6. Misbahul Munir (Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir)
Melalui Rodja TV, setiap Selasa pukul 16.30, sepulang kantor, oleh Ust. Abu Qatadah. (Alhamdulillah kitab referensi sudah diterjemahkan, penerbit Pustaka Imam Asy-Syafi’i)

(Untuk jadwal masing-masing, silakan lihat di website masing-masing, atau browsing di internet.)

Demikianlah, sekilas sharing dari penulis, semoga memberikan manfa’at.
Untuk penjelasan lebih lanjut dapat hubungi kami via email atau Hp.

6 komentar:

  1. ada yang lucu akhi.. tidak dapat sinyal rodja tapi kok disuruh beli receiver yang HD. itu karena pointingnya saja yang kurang tepat. kalaupun receivernya rusak, tidak perlu beli receiver hd. abu ahmad, bandung

    BalasHapus
  2. Balasan
    1. Bisa akh, selama parabola bisa menerima dari Satelit Palapa, insya Allah bisa.

      Hapus
  3. Alhamdulillah. Harga di jogja bisa lebih murah. Apalagi kalau ketemu teknisi yang sudah biasa ikut kajian.

    BalasHapus

Silahkan bagi ikhwan/pengunjung sekalian untuk menuliskan komentar, pertanyaan, konfirmasi atau pemesanan.

Entri Populer