Alhamdulillah, sedikit sharing pengalaman mengenai
pemasangan TV Parabola kemaren..
Fungsi televisi di masyarakat, terutama masyarakat muslim
masih menjadi polemik, penting tidaknya, halal-haramnya, dll, mengingat sajian
dari siarannya tak pernah lolos dari kemaksiatan terlebih kandungan
pemberitaannya tak sedikit yang hanya berisikan ghibah, dusta, bahkan
penyesatan aqidah, yang semakin hari hanya semakin membuat hati keras dan
keruh, walaupun disisi lain -dengan porsi yang sangat sedikit- terdapat
berita-berita ataupun informasi-informasi penting yang memang perlu sebagiannya
kita ketahui. Namun demikian dampak Televisi sudah bukan wacana lagi, akan
keburukannya, sehingga tak heran bila sebagain ulama, ustadz bahkan ahli
psikologi menganjurkan untuk menghilangkan piranti ini di dalam rumah kita,
atau yang paling ringan membuat jadwal yang super ketat dalam aksesnya. Dan
kami yakin, pembaca-pun dapat merasakannya.
Ingin TV anda lebih berkah? Dengan sajian yang tak hanya
kemaksiatan semata?
Ingin waktu anda yang sia-sia dengan berlama-lama nonton TV,
menjadi barokah dengan menyimak kajian-kajian Islam dan Tilawah Al-Qur’an??
Seiring dengan fenomena diatas, telah hadir ditengah-tengah
kita –Alhamdulillah, berkat kemudahan dari Allah- sajian siaran TV dakwah
Islam, yang menyajikan siaran kajian Islam dan tilawah Al-Qur’an. Namun untuk
dapat menikmati siaran tersebut, kita harus menambah perangkat tambahan lainnya
selain piranti Televisi yang ada, karena siaran ini hanya dapat dinikmati
melalui Parabola sebagai media penerima sinyalnya.
Pengalaman penulis, dalam intalasi Parabola di wilayah Palembang tidaklah susah alias ribet, walaupun memang di kota Pempek ini perangkat
ini tidaklah begitu nge-trend, atau setidaknya tentu kalah dengan Parabola
berbayar yang sudah ada (Indovision, Telekomvision, dll). Namun demikina, hasil
pemantauan penulis, di beberapa toko Elektronik masih ada yang menjual
perangkat tersebut, besar kemungkinan mereka menyediakan untuk para pembeli
diluar kota, yakni di daerah-daerah yang tidak dapat mengakses sinyal UHF,
sehingga harus menggunakan Parabola ini.
Berikut daftar Televisi dakwah yang dapat diterima (berikut
informasi frekuensinya):
1. TV Rodja,
Dengan properties frekuensi Satelit Palapa D, Polaritas
Horizontal, Frekuensi 3632 MHz, Symbol Rate 9921 KHz, Video PID 106, Audio PID
107, PCR PID 106.
Website : http://rodja.tv/
2. Insan TV
Dengan properties frekuensi Satelit Palapa D, Polaritas Horizontal,
Frekuensi 3908 MHz, Symbol Rate 1000 KHz, Video PID 512, Audio PID 4112, PCR
PID 512.
Website : http://www.insantv.com/
Tambahan
3. Qur’an Tazkiah (hanya siaran tilawah Al-Qur’an),
Dengan properties frekuensi Satelit Palapa D, Polaritas
Horizontal, Frekuensi 4047 MHz, Symbol Rate 1410 KHz.
Website : http://www.qurantazkiah.tv
4. Radio Rodja (hanya audio),
Dengan properties frekuensi Satelit Palapa D, Polaritas
Horizontal, Frekuensi 4047 MHz, Symbol Rate 1410 KHz, Audio PID 110, PCR PID
109
Website : http://radiorodja.com/
Dalam proses pengadaannya, penulis langsung menghubungi
teknisi, sehingga pekerjaannya berupa borongan, mulai dari pengadaan piranti
berikut aksesorisnya, termasuk instalasi perangkat hingga proses scanning siarannya. Total biaya yang
dikeluarkan Rp.1.700.000. Lama pekerjaan, kurang lebih 3~4 jam, yang kebetulan
kemaren instalasi dilakukan hari Ahad, sehingga penulis bisa memonitor langsung
proses instalasinya.
Informasi dalam pemesanannya/pengadaannya, katakan kepada
teknisi kita hanya membutuhkan akses untuk Satelite Palapa (tambahan informasi,
untuk dapat menangkap seluruh siaran TV Lokal, tambahkan juga akses untuk
Satelit Telecom). Kemudian Receiver pilih yang biasa, dengan brand Matrix –ini
yang penulis pilih-. Kamudian untuk parabola pilih yang biasa (yakni yang
mesh/jarring) dengan diameter 6 feet, karena kalo pilih yang solid (bukan
jarring) harga lebih mahal, walaupun keuntungannya diameter tidak terlalu lebar
(sekitar 4 feet). Kemudian tentukan letak instalasi Parabola-nya, apakah di
dack rumah, atap atau dibawah (penulis sendiri memilih lokasi di dack
belakang). Masalah letak parabola ini, teknisi akan mensurvey sebelumnya,
apakah space-nya memungkinkan atau tidak, material support apa saja yang
dibutuhkan dan juga panjang kabel yang dibutuhkan hingga ke piranti televisi.
Kendala yang dialami. Pasca instalasi dan proses scanning,
ternyata belum bisa menangkap siaran TV dakwah dimaksud, oleh teknisi
disarankan untuk up-grade ke Receiver HD (tentu tambah biaya lagi). Namun
penulis menunda dulu, dengan maksud ingin men-set sendiri secara manual
receiver yang ada. Dan setelah coba-coba, akhirnya Alhamdulillah, kedua siaran
TV dakwah diatas (Rodja TV dan Insan TV), plus tambahan siaran TV tilawah
Al-Quran (Qur’an Tazkiah) dapat diterima dengan baik. Untuk Radio Rodja memang
belum dicoba, karena selama ini penulis sudah biasa mengakses Radio Rodja
melalui Handphone Flexi dalam fiture-nya
Flexiradio (simak suplemen artikel “Melalui Fleksi, Radio-radio Sunnah Hadir di
Ponsel Anda”).
Beberapa kajian favorit penulis yang senantiasa penulis
simak diantaranya:
Melalui Rodja TV, setiap Senin pukul 05.30, ba’da Sholat
Shubuh, oleh Ust. Badrussalam (Alhamdulillah kitabnya sudah diterjemahkan,
penerbit Pustaka Assunnah)
2. Shahih Jami’ Bayanil IlmiWafadhlihi
Melalui Rodja TV, setiap Selasa pukul 16.30, sepulang
kantor, oleh Ust. Badrussalam
3. Ensiklopedi Larangan
Melalui Rodja TV, setiap Selasa pukul 18.00, ba’da Sholat
Maghrib, oleh Ust. Mahfudz Umri. Tapi terakhir kajian sudah berganti tema
dengan pembahasan seputar Dosa-dosa Besar, wallahu’alam
4. Syarah Riyadush Shalihin – Fikih Wanita
Melalui Rodja TV, setiap Kamis pukul 16.30, sepulang kantor,
oleh Ust. Badrussalam untuk Syarah Riyadush Shalihin dan Ust Muhammad Nuzul
untuk Fikih Wanita, kajainnya berselang-seling dalam setiap pekannya.
(Alhamdulillah kitab referensi untuk Syarah Riyadush Shalihin sudah
diterjemahkan dengan pensyarah Syaikh Salim ‘Ied Al-Hilali, penerbit Pustaka
Imam Asy-Syafi’i)
5. Syarah Umdatul Ahkam
Melalui Rodja TV, setiap Selasa pukul 16.30, sepulang
kantor, oleh Ust. Abu Qatadah
(Alhamdulillah untuk kitab Umdatul Ahkam sudah banyak
diterjemahkan dengan syarah dari beberapa Ulama, dari berbagai penerbit)
6. Misbahul Munir (Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir)
Melalui Rodja TV, setiap Selasa pukul 16.30, sepulang
kantor, oleh Ust. Abu Qatadah. (Alhamdulillah kitab referensi sudah
diterjemahkan, penerbit Pustaka Imam Asy-Syafi’i)
(Untuk jadwal masing-masing, silakan lihat di website
masing-masing, atau browsing di internet.)
Demikianlah, sekilas sharing dari penulis, semoga memberikan
manfa’at.
Untuk penjelasan lebih lanjut dapat hubungi kami via email
atau Hp.
ada yang lucu akhi.. tidak dapat sinyal rodja tapi kok disuruh beli receiver yang HD. itu karena pointingnya saja yang kurang tepat. kalaupun receivernya rusak, tidak perlu beli receiver hd. abu ahmad, bandung
BalasHapusNa'am akh, yah.. namanya aj jualan.
Hapuspakai parabola matrix bisa gak akhi?
BalasHapusBisa akh, selama parabola bisa menerima dari Satelit Palapa, insya Allah bisa.
HapusBarokallahufik... kunjungi juga akh Info Kajian Sunnah di Palembang
BalasHapusAlhamdulillah. Harga di jogja bisa lebih murah. Apalagi kalau ketemu teknisi yang sudah biasa ikut kajian.
BalasHapus