Penulis : Dr.
Ali Muhammad Ash-Shalabi
Deskripsi : 1076 hal., (HC)
Harga Katalog : Rp.159.000,-
Deskripsi : 1076 hal., (HC)
Harga Katalog : Rp.159.000,-
Harga Diskon 15% : Rp.135.150,-
Penerbit : Darul Haq
Stok : Silakan hubungi kami
Mu'awiyah
bin Abu Sufyan telah menjadi orang besar sejak Rasulullah masih hidup, yaitu
sebagai salah seorang penulis wahyu. Di zaman kekhalifahan Abu Bakar ,
Mu'awiyah adalah salah seorang panglima penting dalam penaklukan Syam. Pada
masa Umar , Mu'awiyah telah muncul menjadi sosok yang unggul hingga khalifah
Umar menyerahkan Damaskus dan Ba'labak di bawah kepemimpinannya. Dan di masa
Utsman , Mu'awiyah meraih puncak pencapaian yang gemilang; berhasil menaklukkan
banyak wilayah di Syam, salah satu pusat kekuatan Romawi paling kokoh ketika
itu. Dan di masa itu pula, untuk pertama kali, umat Islam berhasil membentuk
pasukan angkatan laut yang hebat, dan ini sekali lagi adalah jasa Mu'awiyah.
Tetapi ketika Ali bin Abi Thalib menjadi khalifah, kenapa Mu'awiyah tidak mau
berbai'at? Sikap Mu'awiyah ini kemudian memicu berbagai peristiwa besar: Perang
Shiffin, peristiwa tahkim, munculnya Khawarij, munculnya agama Syi'ah; yang
hingga kini semua itu terus menjadi bahan kajian menarik. Buku ini, mengulas
secara faktual disertai dengan analisa yang kuat, semua yang terjadi dalam
kurun waktu itu, kasus demi kasus; sehingga berbagai peristiwa yang tampak
bagaikan tumpukan peristiwa acak, dan fitnah tumpang tindih menjadi terurai dan
terpetakan dengan jelas. Di antara gerakan Jihad yang dilakukan Mu'awiyah
adalah menghadapi Romawi Byzantium
yang berpusat di Konstantinopel, yang ketika itu adalah palang pintu benua
Eropa. Dan yang paling spektakuler adalah keberhasilan Mu'awiyah menaklukkan
Afrika Utara seluruhnya. Kemudian menaklukkan ke arah timur hingga mencapai
Khurasan, Sijistan, dan negeri-negeri seberang sungai Jaihun (kini: Sungai Amu
Darya). Mu'awiyah telah mengabdikan hidupnya di jalan Allah selama empat puluh
tahun; dua puluh tahun sebagai gubernur dan dua puluh tahun sebagai khalifah,
yang sepanjang masa itu penuh dengan torehan jasa yang luar biasa bagi kaum
Muslimin. Tetapi di akhir hidupnya, mengapa Mu'awiyah membai'at putranya, Yazid?
Padahal kala itu masih banyak para sahabat hebat yang masih hidup. Kemudian di
zaman Yazid inilah cucu Nabi, al-Husain bin Ali terbunuh. Apa yang sebenarnya
terjadi? Siapa yang bertanggung jawab? Lebih dari itu, apa sebenarnya yang
menyebabkan hari terbunuhnya al-Husain diperingati oleh agama Syi'ah sebagai
hari yang utama dalam agama mereka? Kemudian, jauh hari setelah al-Husain
terbunuh, khurafat tersebar simpang siur, hingga tidak kurang dari enam kota besar di berbagai belahan bumi ini mengklaim bahwa kepala
al-Husain y dimakamkan di sana;
di mana sebenarnya kepala al-Husain dimakamkan? Buku ini adalah salah satu
rujukan sejarah yang penting bagi kaum Muslimin. Dan ini adalah salah satu
usaha kami untuk ikut mengurai sejarah yang telah dibuat kusut oleh para
Orientalis dan Syi'ah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan bagi ikhwan/pengunjung sekalian untuk menuliskan komentar, pertanyaan, konfirmasi atau pemesanan.