Penulis : Khalid
Muhammad Khalid
Deskripsi : 17,5
x 24,5 cm, 608 hal, (--)
Harga Katalog : Rp.88.000
Harga Diskon 15% : Rp.74.800
Penerbit : Ummul
Qura’ (Aqwam Group)
Stok : Silakan
Hubungi Kami
Buku Rijâlun haular Rasûl
ini memiliki beberapa keistimewaan, yang membuatnya semakin populer dan melekat
di hati banyak orang, di antaranya:
- Ditulis dengan gaya sastra yang halus, sehingga dengan itu Penulis mampu mentransfer cerita para sahabat kepada pembaca dengan pemaparan yang menarik dan tidak membosankan. Didukung pula dengan teknik bahasa yang piawai dalam pemilihan kalimat yang mampu mengaduk-aduk perasaan; seolah-olah pembacanya hidup bersama para tokoh yang agung tersebut, dari satu tokoh ke tokoh lainnya.
- Selain bahasanya yang lembut dan susunan katanyayang istimewa, buku ini menggunakan ungkapan yang jelas dan style yang memesona. Tidak sulit bagi pembaca untuk memahaminya, seberapapun tingkat kepandaian atau wawasannya.
- Pemaparan buku ini memang dibatasi pada peristiwa-peristiwa terpenting dari kehidupan 60 sahabat dalam satu jilid saja. Hanya yang paling menonjolyang dimuat.
- Buku ini mampu menutup celah kekurangan tentang kisah-kisah para sahabat, yang selama ini tidak ditemukan di buku-buku Islam, karena penulisan sejarah pada umumnya tidak mampu menyatukan antara suatu kisah dan teknik penulisan modern, yang sesuai dengan konteks pembaca saat ini.
Beberapa faktor dan keistimewaan
tersebut mampu membuat buku ini menempati posisi yang tinggi di hati kaum
muslimin. Hampir bisa dipastikan tidak ada perpustakaan yang nihil dari buku
ini.
Khalid Muhammad Khalid
Dikenal sebagai pemikir Islam
kontemporer asal Mesir. Namanya meroket seiring dengan terbitnya karyanya ini,
Rijalun haular Rasul. Ia juga memiliki karya-karya lain tentang sirah nabawiyah
dan biografi para sahabat Nabi, seperti Insaniyyatu Muhammad, 10 Ayyam fi Hayah
Ar-Rasul, dan Khulafa’ Ar-Rasul. Karya-karyanya dikenal dengan gaya bahasa yang mudah dicerna.
Lahir pada Selasa, 27 Ramadhan
1339 H/15 Juni 1920 M di desa Udwah, Provinsi Syarqiyah, Mesir. Ia adalah putra
dai kondang Mesir, Muhammad Khalid Tsabit. Menghabiskan masa kecil dengan
belajar membaca, menulis,dan menghafal Al-Qur’an. Ayahnya menititipkannya
kepada Syekh Husain untuk menghafal Al-Qur’an secara sempurna, yang ia selesaikan
dalam waktu relatif singkat; sekitar 5 bulan saja. Selesai dari kelas hafalan
Al-Qur’an, ia melanjutkan studi di Universitas Al-Azhar selama sekitar 16
tahun. Lulusdan meraih gelar syahadah ‘aliyyah (sarjana) dari Fakultas Syariah
pada 1364 H (1945 M).
Selepas kuliah dari
Al-Azhar,ia bekerja sebagai pengajar selama sekitar 9 tahun hingga tahun 1954
M. Kemudian ditunjuk sebagai konsultan penerbitan oleh Kementerian Kebudayaan
Mesir. Ia pun mengajukan pensiun atas keinginan sendiri pada tahun 1976 M. Berbagai
tawaran untuk menjadi pejabat negara pernah mengalir kepadanya, baik pada era
Presiden Jamal Abdunnashir maupun Anwar As-Sadat, namun ditolaknya semua.
Ahli ibadah yang sibuk dengan
akhirat dan Rabb-nya ini memiliki kepribadian yang rendah hati dan bergaya
hidup sederhana. Ini tidak lepas dari kedekatannya dengan guru sekaligus
murabbinya di waktu muda, Syekh Muhammad Khaththab As-Subki; figur yang ia
sifati sebagai mujaddid dan imam Ahlussunnah. Wafat di rumah sakit pada malam
Jumat, 9 Syawwal 1416 H/29 Februari 1996 M dalam usia 76 tahun. Jenazahnya
dishalatkan di Masjid Jami’ Al-Azhar dan dikebumikan di desa kelahirannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan bagi ikhwan/pengunjung sekalian untuk menuliskan komentar, pertanyaan, konfirmasi atau pemesanan.